Merupakan banjir tahunan yang selalu saja terjadi di kawasan tersebut.
Gambar 1. Banjir di Dukuh Pangin, Kel. Joho, Kec. Sukoharjo
Gambar 2. Banjir di Jalan Rajawali, Kel. Joho, Kec. Sukoharjo
Gambar 3. Banjir di Kawasan Sritex, Kab. Sukoharjo
Survei dan penelusuran banjir dilakukan oleh instansi terkait, yaitu Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Sukoharjo.
Survei dan pengamatan dilakukan di beberapa titik yaitu:
a. Bagian ujung Jalan Rajawali sebelah
Barat, dimana terjadi genangan air yang cukup luas pada badan jalan, areal
persawahan, dan perumahan warga;
Gambar 4. Kondisi Genangan Banjir di Jalan Rajawali, Sukoharjo
b. Gorong-gorong dan Saluran Pembuang Waru
Doyong yang melintang Jalan K.H. Samanhudi yang berada di
dekat Gapura Sritex, dimana debit arus air yang masuk ke dalam gorong-gorong
dan saluran tersebut masih cukup tinggi;
Gambar 5. Kondisi Gorong-gorong Gapura Sritex
Gambar 6. Gorong-gorong Gapura Sritex Overload Genangan Banjir
c. Jembatan Ngrukem, yang merupakan
Jembatan di atas Kali Langsur, dimana debit dan ketinggian air yang ada masih
normal.
Gambar 7. Tinggi Muka Air Kali Langsur
Gambar 8. Kondisi Air Normal di Jembatan Ngrukem, Kabupaten Sukoharjo
a. Berkurangnya
area Resapan Air / Retensi Banjir, akibat alih fungsi lahan dari semula
Areal persawahan menjadi kawasan perumahan dan area Pabrik Sritex. Air hujan
yang seharusnya bisa meresap di kiri - kanan Jalan Rajawali, justru menggenang di badan jalan
dan bergerak ke arah Utara, karena di daerah Selatan Jalan Rajawali elevasinya
lebih tinggi sebagai akibat berubahnya areal persawahan yang ada menjadi
kawasan perluasan Pabrik Sritex;
Gambar 9. Areal yang terdampak Banjir di Kawasan Sritex Kabupaten Sukoharjo
b. Kapasitas
Saluran Drainase di kiri - kanan jalan Rajawali kurang memadai untuk
menampung dan membuang air;c. Tidak adanya
Saluran Drainase di kiri – kanan Jalan K.H. Samanhudi (Jalan Provinsi) utamanya dari
pertigaan Jalan Rajawali ke arah Utara sampai dengan Gapura Sritex;
d. Terdapat bottleneck (penyempitan) pada Saluran Pembuang Waru Doyong akibat adanya bangunan rumah yang cukup padat, sehingga menghambat aliran air menuju Gorong-gorong Gapura Sritex;
d. Terdapat bottleneck (penyempitan) pada Saluran Pembuang Waru Doyong akibat adanya bangunan rumah yang cukup padat, sehingga menghambat aliran air menuju Gorong-gorong Gapura Sritex;
e. Kapasitas
Gorong-gorong yang melintang di Jl. K.H. Samanhudi (Gapura Sritex) kurang besar, sehingga
tidak bisa mengalirkan limpasan air yang ada dengan cepat;
f. Kondisi dan
Kapasitas Saluran Pembuang Waru Doyong kurang memadai, sehingga
tidak mampu mengalirkan air dengan cepat menuju Kali Langsur.
Adapun Solusi yang bisa diambil untuk mengatasi banjir yang terjadi
di Dukuh Pangin, Desa Joho, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo tersebut
adalah:
a. Normalisasi
Saluran Drainase di kiri - kanan jalan Rajawali sampai dengan
pertigaan Jalan K.H. Samanhudi;
Gambar 10. Rencana Normalisasi Saluran Drainase Jalan Rajawali, Sukoharjo
b. Pembangunan
Saluran Drainase di kiri – kanan Jalan K.H. Samanhudi (Jalan Provinsi)
utamanya dari pertigaan Jalan Rajawali ke arah Utara sampai dengan Gapura
Sritex;
Gambar 11. Rencana Pembangunan Saluran Drainase Jalan K.H. Samanhudi Sukoharjo
Gambar 12. Konsep Pembangunan Saluran Drainase Jl. K.H. Samanhudi, Sukoharjo
c. Peningkatan
kapasitas dan dimensi Gorong-gorong Gapura
Sritex yang melintang di Jl. K.H. Samanhudi, dan peninggian elevasi
gorong-gorong tersebut, sehingga dapat mengalirkan air buangan yang ada dengan
cepat;
Gambar 13. Peningkatan Gorong-gorong Gapura Sritex
d. Normalisasi
Saluran Pembuang Waru Doyong dari kawasan Dukuh Pangin sampai
dengan Kali Langsur;
Gambar 14. Normalisasi Saluran Pembuang Waru Doyong.
e. Pembangunan
Gorong-gorong dan Saluran Drainase menerus dari Jalan Rajawali, ke Barat, melintasi areal Pabrik
Sritex, sampai dengan Kali Langsur.
f.
Normalisasi
Kali Langsur.
*****
No comments:
Post a Comment