(Rencana Awal)
A. Latar Belakang
Tempat Pembuangan Akhir Sampah di Kabupaten Sukoharjo berlokasi di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Penanganan terhadap prasarana dan sistem pengolahan sampah di TPA ini sangat mendukung upaya dari Kabupaten Sukoharjo dalam meraih Adipura. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mempersyaratkan keberadaan TPA Sampah dan pengelolaan sampah yang ada dengan menggunakan sistem Controlled Landfill ataupun Sanitary Landfill.
Gambar Kawasan TPA Mojorejo, Kabupaten Sukoharjo
B. Lokasi
TPA Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.
C. Stake Holder
Unit Kebersihan dan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukoharjo sebagai pengelola TPA Mojorejo.
D. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan penanganan infrastruktur di TPA Mojorejo dianggarkan dan dilaksanakan setiap tahunnya. Pada tahun 2015 dilaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut: Rehabilitasi Gudang dan Garasi Alat Berat TPA, Pengadaan Tanah untuk Pengembangan Lahan TPA sebesar 1,25 Milyar rupiah, Pengadaan Bulldozer, Pengadaan Pagar TPA, Pengadaan Jalan TPA, Pengadaan Kolam Lindi dan Sumur Pantau.
E. Gambaran Umum
Landfill adalah sebuah area yang menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. secara garis besar, berdasarkan metode dan perlakuan di dalam landfill, Landfill dibagi menjadi tiga, yaitu Open Dumping, Controlled Landfill, dan Sanitary Landfill. Berikut akan dibahas satu persatu.
1. Open Dumping
Open Dumping adalah sistem pembuangan paling sederhana dimana sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa perlakuan lebih lanjut. Seyogyanya sistem pembuangan open dumping sudah tidak diberlakukan lagi karena banyak menimbulkan persoalan mulai dari kontaminasi air tanah oleh air lindi, bau, ceceran sampah hingga asap. Namun, masih banyak negara berkembang memakai sistem pembuangan open dumping karena kemudahan dan biaya yang rendah. Karena tidak adanya kontrol terhadapa area pembuangan, banyak pemulung masuk ke dalam TPA untuk memilah sampah yang masih bisa digunakan atau dijual kembali. Hal ini sangat berbahaya bagi keselamatan pemulung karena sampah yang menggunung dapat longsor.
Gambar Sistem Open Dumping
2. Controlled Landfill
Controlled landfill adalah sistem pembuangan yang lebih berkembang dibanding open dumping. Pada metode ini, sampah yang datang setiap hari diratakan dan dipadatkan dengan alat barat. Sampah dipadatkan menjadi sebuah sel. Kemudian, sampah yang sudah dipadatkan tersebut dilapisi dengan tanah setiap lima atau seminggu sekali. Hal ini dilakukan untuk mengurangi bau, mengurangi perkembangbiakan lalat, dan mengurangi keluarnya gas metan. Selain itu, dibuat juga saluran drainase untuk mengendalikan aliran air hujan, saluran pengumpul air lindi (leachate) dan instalasi pengolahannya, pos pengendalian operasional, dan fasilitas pengendalian gas metan.
Gambar Sistem Controlled Landfill
3. Sanitary Landfill
Sanitary landfill adalah metode TPA yang paling maju saat ini dimana sampah diurug dan dibuang secara sistematis. Setiap hari sel sampah ditutup/dilapisi dengan tanah. Pembuatan ketinggian dan lebar sel sampah juga diperhitungkan. Pada dasar tempat pembuangan, dibuat pipa-pipa pengalir air lindi yang kemudian diolah menjadi energi. Di antara sel-sel sampah juga dipasang pipa-pipa penangkap gas metan yang kemudian diolah menjadi energi. Sanitary memiliki fasilitas lebih lengkap dan mahal dibanding controlled landfill. Sanitary landfill adalah jenis TPA yang diakui secara internasional.
Gambar Sistem Sanitary Landfill
Prinsip utama penataan dan pengembangan TPA Mojorejo dalam usaha meraih Adipura adalah menuju Sistem pengelolaan sampah dengan Sanitary Landfill. Luas areal TPA yang ada sekarang: 2,8Ha sudah diperluas sebesar 4825m2, untuk selanjutnya akan diusahakan hingga mencapai luasai 5,0Ha. Adapun beberapa sarana dan prasarana penunjang juga akan dibangun: IPLT, Kolam Lindi, dan Sumur Pantau.
Gambar Konsep Penataan dan Pengembangan TPA Mojorejo
No comments:
Post a Comment